Lingkupan Cinta Lain dariNya

Setelah dikejutkan dengan komen ajaibnya dengan kalimat “ada yang bisa dibantu den ayu ku”, dia kembali membingkai tawa di penghujung petang dengan kalimat “stazah ana yang tersayang” aiih, bocahku ini lama-lama bisa membuat saya jatuh cinta hehehe. Untuk orang yang tidak terbiasa mendapatkan ucapan seperti ini, saya tiba-tiba merasa terenyuh.

Ah dan percakapan malam ini rasanya sayang kalau sekedar tersimpan di memori hape untuk kemudian terhapus, maka mari merekam kenangan tentangnya.

Bocahku (B) : “stazah mau mainan kunci angry bird warna biru?” ini sebenarnya saya gak ngerti kenapa tiba-tiba hari ini dia jadi rajin berusaha menyenangkan saya hehehe

Saya (S) : “Mana? Dapat darimana?” tanya saya singkat

B : “kalau mau, stazah ana belikan. Ana besok mau beli soalnya” hehehe mestinya kalau mau beli langsung beli aja yak, tapi saya tahu kenapa dia bertanya, itu karena dia khawatir saya tidak menyukainya nanti

S : “Gak usah ah, ntar banyak samanya” nah ini jawaban yang bener, karena saya bukan tipikal orang yang senang dengan sesuatu yang terlalu banyak dimiliki orang umum, entah kenapa.

B : “sama apanya zah?”

S : “Yah bakalan banyak yang punya gantungan kayak gitu juga”

B : “mana pula?..dari mana stazah tau?”

S : “ya iyalah, kan dibuatnya banyak, pastilah ntar banyak yang beli”

B : “kalau gak, pin jilbab yang bunga warna biru” lihat kan dia sepertinya memang pengen beliin saya sesuatu, jadi yah biarlah kali ini saya menuntaskan keinginan dia, toh dia beli pakai tabungannya sendiri. Pembiaran yang kujawab dengan balasan sms untuknya kemudian

S : “Cieee semangat amat sih antum, oktraylah terserah antum”

B : “sekali-kali buat hati stazah senang” ahhh dan ketika membaca kalimat ini, ada sesak yang meluruh, rasanya dia mengerti bahwa malam ini ada yang salah dengan hati saya.

S : “Gud…gud mumpung suasana hati saya sekarang butuh disenangkan hehehee” jawabku jujur, baru kali ini saya menyampaikan suasana hati saya yang sebenarnya pada orang lain.

B : “justru itu ana buat stazah senang…zah, stazah gak rindu ma suami?” daan glek dapet pertanyaan ini membuat saya menarik nafas panjang. Aiih nak, ada hal yang tidak semuanya bisa dikatakan dengan mudah.

S : “wkwkwk…ngapain rindu, kan ada antum yang bisa diajakin main” jawab saya bercanda

B : “Iya juga ya” membaca jawabannya ini serasa saya bisa melihat anggukan kepalanya

S : “nah kan, jadi jangan khawatir”

B : “zah gimana kita buat goreng pisang keju. Kayak ana bawa waktu itu” tiba-tiba dia mengalihkan topik pembicaraan, serupa tahu kalau saya tidak ingin membahas topik tadi terlalu lama.

S : “Ayok. Kapan? Tapi mesti beli pisangnya dulu” tidak rugi rasanya menghabiskan waktu dengannya disaat cinta yang lain tidak ada di sisi, toh dia berusaha menyibukkan saya.

B : “terserah stazah. Trus kalau udah selesai kuenya kita main layang-layang sambil makan” dan saya senyum-senyum bacanya, gilak bocah saya, tahu saja cara menikmati hari.

S : “Hmm..kapan yak? Paling bisanya Sabtu ato Ahad” ketika ditanya waktu, saya selalu bermasalah, apalagi mengingat deadline kerja yang harus secepatnya diselesaikan

B : “terserah stazah lah kapan diantara sabtu dan minggu”

S : “Oktray, insyaAllah saya kabari yak” saya pikir ini adalah kalimat penutup smsan kami, ternyata belum berakhir sodara-sodara.

B : “zah ana mau dengar gimana stazah mainkan harmonikanya” dan lagi-lagi dia berhasil bikin saya tersenyum simpul. Saya meminjam harmonika dia dengan alasan pengen belajar, tapi sampai sekarang saya belum juga berhasil belajarnya T_T

S : “hueheheh tunggu saya belajar dulu yak”

B : “stazah sekarang baring-baring sambil main hp, iya kan?”

S : “he’eh…wah antum sekarang dah hebat yak” kali ini tebakannya tepat. Dulu pernah saya berhasil menebak benda yang ada di kamar dia, dan dia terkejut saat tebakan saya benar, sampai dikiranya saya peramal. Prasangka yang harus saya luruskan, bahwa mungkin itu tandanya bahwa kita telah disatukan dalam sebuah ukhuwah.

B : “berarti jawaban ana betul dong :D” membaca komen ini serasa bisa merasakan rasa senangnya.

S : “He’eh mangkanya saya bilang antum hebat sekarang”

B : “alhamdulillah, jangan puji ana zah…puji Allah SWT yang telah memberikannya” daaan jawaban ini sungguh keren kayaknya.

S : “wuih kayaknya hari ini adalah hari terbaik antum”

B : “zah…zah layang-layang stazah tu yang panjang ekor ato yang petak tu? Kalau yang panjang ekor susah naiknya di atas rumah, kalau yang petak murah naiknya di atas rumah”

S : “Hey bukan murah, tapi mudah”

B : “ya stazah ku yang tersayang…murah dengan mudah kan sama saja bahasanya stazah” wkwkwkw lagi-lagi saya tertawa dengan kalimatnya ini, ahhh.

S : “Yeeee murah itu untuk harga tau!”

B : “oyaya..oktraylah stazah”

Malam ini sebuah tawa dihadirkan Sang Pengatur padaku, serupa sebuah kado penghiburan atas sesak-sesak lain yang tersimpan. Kau tahu nak, malam ini kau berhasil membingkai senyum di sudut hatiku ^_^

 

 

 

Diselesaikan, Pekanbaru bersama hujan….

30 Mei 2013