Updates from September, 2010 Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • d3lue 9:11 pm on 15 September 2010 Permalink | Balas
    Tags:   

    Makna “cinta” 

    gini ka,,,indra itu toh, putus nyambung putus nyambung ma pcrnya. trus trakhir dya balikan lagi,,,tapi ga pnah pi kskul krn skit ki, jdi dak pnah pi ktmu ma ceX itu. pas msuk mi skul dya tau cenya ma orng laen lagi…trus dya pts slaturahmi, tapi lom pnah blang putus hub ma dya…


    Kalimat diatas merupakan cerita yang disampaikan seorang adik terhadap sisi dirinya yang lain melalui fasilitas chat yang disediakan FB (nah kan bingung??, yap dy menganggap bahwa dirinya punya 2 kepribadian…ntah hanya imajinasinya ato itu yang sebenarnya wallahu’alam) tapi saya tidak akan membahas itu saat ini…

    dan tidak lama setelah kami chat, berbagi cerita dan mengarahkan dy agar ‘membujuk’ sisi lainnya agar tidak perlu larut dalam rasa itu, tiba-tiba hadir telp dari seorang saudari yang bercerita bahwa alhamdulillah dia sekarang sudah bisa sedikit belajar untuk lapang dada, ketika “cinta” yang dia rasakan sekarang sungguh berbeda dengan yang dia impikan sebelumnya, dia ingin kembali belajar dan mengikhlaskan hati bahwa dia tidak ingin lagi menghadirkan cinta yang tidak halal dihatinya…subhanallah

    Dua kisah diatas berbeda, sang adik bersedih karena “cintanya” dikhianati dan saudariku yang satu dapat tersenyum kembali setelah berusaha “menata” kembali baris-baris “cinta” miliknya…namun persamaan mereka adalah mereka sama-sama merasakan efek dari sesuatu yang mereka namakan “cinta”….dan tiba-tiba saya teringat akan sebuah materi yang pernah saya catat yang membahas tentang cinta, dan inilah materi itu:

    Telah banyak orang yang berusaha mendefenisikan makna cinta itu sendiri, namun yang terlampir dalam catatan saya itu adalah definisi cinta menurut ibnu qayyim, beliau mengatakan bahwa cinta adalah ‘bahasa hati yang dirasakan oleh ruh kita’, sedangkan menurut istilah bentuk pengagungan dalam hati yang membuat pelakunya tunduk kepada apa yang dicintainya. dan salah satu penyebab seseorang merasakan cinta adalah karena mereka merasa menemukan kesamaan.

    Dan dalam catatan ini pula, saya temukan bahwa cinta itu ada 2 macam, yaitu :

    1. Cinta yang bermanfaat seperti : Cinta kepada Allah, kepada RasulNya, mencintai karena Allah serta mencintai apa-apa yang membantu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah.
    2. Cinta yang tidak bermanfaat : Mencintai sesuatu bersama Allah, mencintai sesuatu yang dibenci Allah, dan mencintai sesuatu yang memutuskan cinta Allah atau menguranginya.

    Selanjutnya dewasa ini ada sebuah kecintaan yangg dominan kita temukan dewasa ini yaitu kecintaan kepada dunia, namun saya berharap kita senantiasa berusaha dan terus belajar untuk menghindari besarnya rasa kecintaan kita kepada dunia yang fana ini insyaAllah ^_^
    Nah, seperti apakah cinta yang boleh kita miliki??

    1. Cinta yang sifatnya alami, dimana cinta ini tidak membutuhkan pengagungan
    2. Cinta karena kasih sayang dan rasa iba
    3. Cinta karena adanya persamaan, seperti kecintaan kita terhadap saudara kita yang seimam dan seakidah

    yang harus kita ingat dan azzamkan dalam diri-diri kita adalah bahwa tidak boleh ada rasa pengagungan terhadap ketiga cinta diatas, agar kita tidak terjatuh pada hal yang dinamakan syirik.

    Berhubung catatan saya berakhir disini (maklum kebiasaan mencatat saya pada saat pemberian materi sangat buruk sssttt), maka mungkin hanya sedikit ini yang saya punyai, lagipula membahas masalah cinta tidak akan ada habisnya, cinta selalu menarik untuk menjadi bahan perbincangan hangat ditengah kita yang muda-muda ini (hehehe belum merasa tua)…namun jangan pernah menodai cinta…cintailah yang pantas dicintai, dengan cinta yang tidak mengalahkan rasa cinta kita kepada Sang Pemilik Cinta ^_^

    ^DB^

    • Terinspirasi oleh seorang adik yang belum genap 1 bulan kukenali, namun sungguh saya belajar untuk mengenal dan memahaminya seperti saya berusaha mengenal adikku sendiri…
     
  • d3lue 10:10 pm on 14 September 2010 Permalink | Balas
    Tags:   

    Bunda Asiah, dan pelajarannya 

    “Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim” (At Tahrim:11)

    Setiap saya membaca kisah tentang istri Fir’aun selalu menghadirkan beragam rasa, bagaimana beliau memperoleh kematiannya dengan cara yang mulia. Beliau wanita salihah yang jejaknya akan tertulis dengan tinta emas sepanjang masa, melalui tangannya Nabi Musa ‘alaihi salam besar dibawah pengasuhan seorang Fir’aun, yang sebenarnya ingin membunuh penyeru Allah tersebut…subhanallah itulah bukti betapa rencana Allah adalah sebaik-baik rencana, betapa tidak mudah untuk kuat berdiri di jalanNya…tapi yakinlah ketika kita telah berazzam, maka kuatkan hati agar tetap istiqamah 🙂

    Semoga kita mampu mengambil pelajaran dari bunda Asiah InsyaAllah

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal