Tagged: sabar Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • d3lue 7:22 pm on 4 March 2013 Permalink | Balas
    Tags: , sabar,   

    Jalan Panjang 

    “Kapan pulang kesini?” pertanyaan seorang kawan nun jauh dikampung halaman

    “kenapa? Kangen yak? untuk sekarang alasan pulang saya cuman lebaran, kecuali kalau ada hal yang tak terduga” jawab saya dengan nada menggoda.

    (More …)

     
  • d3lue 10:49 pm on 25 January 2013 Permalink | Balas
    Tags: , sabar   

    Lagu Hilang -Lagi- 

    Kembali, lagi-lagi ada barisan yang kosong, ada yang berlalu pergi. Tahun ini kami kehilangan saudara yang sama-sama pernah menghuni ruang kami, saudara yang pernah melengkapi pancang-pancang bangunan yang kami bangun. Diawali dengan kepergian seorang ustadzah yang menampilkan kelembutan dan kesabarannya, menjadi pelengkap diri yang selalu gagal bersabar dan sangat jauh dari kata lembut *nyengir*. Beliau pergi, berjuang untuk kebermanfaatan yang lebih besar InsyaAllah. Sedih, tentu saja menghinggapi, tidak cukup bilangan tahun mengenalnya, namun dia menjadi cerminan yang mengajari banyak hal.
    (More …)

     
  • d3lue 2:11 pm on 1 July 2011 Permalink | Balas
    Tags: , sabar   

    Bersabarlah 

    Bogor, 03 Maret 2011

    Sms seorang kawan yang kukenali melalui dunia maya kemarin membuatku tercengan dan tidak bisa membalas smsnya dengan serta merta, “na, suamiku mencintai wanita lain”. Tidak percaya dengan apa yang kubaca mungkin adalah reaksi pertamaku, bagaimana mungkin suaminya yang menurutku imam yang baik, ayah yang perhatian pada sidedek tega melakukan hal seperti itu na’udzubillahi min dzalik.

    Saya belum menikah, pengalaman berpacaran pun masih nol besar, jadi terkejut saat mendapatkan kabar dari mba ayu (sebut saja demikian, karena wajahnya memang ayu setelah lihati foto profil FBnya), bagaimana mungkin seorang suami, dengan waktu pernikahan yang sudah melewati tahap satu tahunnya, memiliki dedek kecil mungil nan menggemaskan tiba-tiba mencintai wanita lain…apakah teori cinta tak mengenal logika itu diterapkan dengan baik olehnya? Entahlah…

    Mba ayu, wanita lembut yang kukenali hanya melalui dunia maya. Berawal dari kesukaan yang sama untuk menulis, yang tidak pernah sekalipun berjumpa, mendapat ujian sedemikian membuatku hanya mampu mengirim do’a, semoga beliau senantiasa diberi kesabaran dan kekuatan untuk melewati ujian yang diberikanNya.

    Duduk dihadapan notebook ini membuatku berfikir, apa yang dicari seorang suami hingga ia masih mampu meluangkan ruang dihatinya untuk wanita lain? Apakah seorang istri yang sabar, senantiasa berusaha menjalankan kewajibannya dengan baik , bersedia ikut memikirkan masalah keuangan keluarga dan telah memberikan dedek kecil nan mungil masih belum cukup? Ataukah memang demikian sifat manusia, yang selalu merasa belum cukup? Wallahu’alam

     

    ^DB^

    Tulisan lama yang mengendap di lapie, dan baru diposting karena sulitnya menemukan koneksi internet. Tulisan ini tidak bermaksud menggugat konsep poligami, karena saya yakin aturan yang diberikan Allah adalah untuk kebaikan makhlukNya.

     
  • d3lue 10:10 pm on 14 September 2010 Permalink | Balas
    Tags: sabar   

    Bunda Asiah, dan pelajarannya 

    “Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim” (At Tahrim:11)

    Setiap saya membaca kisah tentang istri Fir’aun selalu menghadirkan beragam rasa, bagaimana beliau memperoleh kematiannya dengan cara yang mulia. Beliau wanita salihah yang jejaknya akan tertulis dengan tinta emas sepanjang masa, melalui tangannya Nabi Musa ‘alaihi salam besar dibawah pengasuhan seorang Fir’aun, yang sebenarnya ingin membunuh penyeru Allah tersebut…subhanallah itulah bukti betapa rencana Allah adalah sebaik-baik rencana, betapa tidak mudah untuk kuat berdiri di jalanNya…tapi yakinlah ketika kita telah berazzam, maka kuatkan hati agar tetap istiqamah 🙂

    Semoga kita mampu mengambil pelajaran dari bunda Asiah InsyaAllah

     
  • d3lue 3:05 am on 18 April 2010 Permalink | Balas
    Tags: sabar, ,   

    Mensyukuri Nikmat 

    Bismillahirrahmanirrohim, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Shallahu ‘alaihi wasallam.

    Marilah dengan ikhlah karena Allah kita baca secara seksama tulisan berikut ini;

    Ada seseorang ingin menjual rumahnya dengan maksud pindah ke rumah yang lebih baik. Lantas dia pergi menemui salah seorang temannya yang profesional dalam bidang pemasaran. la meminta bantuannya untuk mengiklankan rumahnya yang hendak dijual. Segera taman profesional ini -yang telah mengenal rumahnya dengan baik ¬ menulis materi iklan berkaitan dengan rumah tersebut secara rinci, dimulai dengan sanjungan; lokasi rumah yang strategis dan indah, ukuran luas, desain bangunan yang indah, taman yang elok serta kolam renang yang bagus dan seterusnya.
    Setelah itu ia membacakan materi iklan tersebut kepada pemilik rumah yang sangat antusias mendengarkannya.
    Selesai membaca iklan, pemilik rumah meminta kepadanya untuk mengulang kembali hingga ketika selesai pemilik rumah berteriak takjub: “Sungguh indah rumah itu, seumur hidup aku selalu memimpikan punya rumah seperti itu! Tapi aku tidak menyadari bahwa selama ini aku telah hidup dan tinggal di dalamnya hingga aku mendengar spesifikasinya darimu.” Lalu dia tersenyum dan meminta kepada temannya agar tidak jadi mengiklankan rumahnya, ia menegaskan bahwa rumahnya tidak jadi dijual.

    Ada satu adagium (pepatah atau ungkapan) klasik, hitunglah nikmat-¬nikmat Allah yang diberikan kepadamu, lalu tulislah satu persatu, maka engkau akan merasa lebih bahagia daripada sebelumnya.

    Kita lupa bersyukur kepada Allah, karena kita tidak memperhatikan segala nikmat serta tidak menghitung apa yang kita miliki. Yang kita perhatikan hanya kesulitan dan kesulitan sehingga yang ada hanya keluh kesah, sementara kita melupakan segala kebaikan yang kita rasakan dan kita nikmati.

    Kita mengeluh karena Allah menjadikan duri-duri di bawah bunga mawar, padahal yang lebih pantas adalah bersyukur kepadaNya, karena telah menjadikan bunga mawar di atas duri-duri.

    Ada yang mengatakan, “Aku sangat tersiksa ketika aku bertelanjang kaki, akan tetapi aku banyak bersyukur kepada Allah, saat aku mendapati orang lain tidak memiliki dua kaki.

    Bagi-Mu lah segala puiian, wahai Tuhanku, hingga Engkau ridha, dan bagi-Mu segala puji, saat Engkau ridha, bagi-Mu segala puji setelah keridhaan-Mu. Ridha-Mu kuharap terlimpah atasku.

    Lihatlah betapa kasih sayang dan kelembutan Allah terhadapmu saat kau tidur…
    Pikirkanlah tentang dirimu sekali saja, apa yang akan terjadi seandainya satu organ tubuh dari sekian banyak organ tidak berfungsi saat engkau tidur?

    Saat engkau tidur Allah menjagamu dan menyelamatkanmu dari bahaya, maka pujilah Allah karena telah membolak-balikkanmu untuk merubah posisi tidurmu, hingga kulitmu yang rentan tidak terkena iritasi.

    Pujilah Allah atas nikmat katup pangkal tenggorokan (epiglottis) yang membuka untuk mengeluarkan air liur kental yang terkumpul di dalam mulutmu saat engkau tidur, hingga engkau tidak tercekik dan tersedak air liur.

    Pujilah Allah yang Maha Lembut Lagi Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya atas nikmatnya mimpi buruk yang Allah jadikan sebagai pembersih segala yang menjejali daya ingatanmu dari berbagai informasi dan permasalahan. Karena semua itu demi menjaga kelayakan akalmu.

    Pujilah Allah atas nikmat selamatnya dirimu dari radang otak yang biasanya disertai dernam tinggi saat bersamaan dengan tidur panjang, di mana setelah itu kamu tidak lagi merasakan ketenangan.

    Pujilah Allah Ta’ala karena kamu tidak mengalami kegelisahan dan gangguan susah tidur (insomnia) serta halunisasi serta keresahan yang saling susul menyusul akibat mimpi buruk.

    Pujilah Allah atas keselamatanmu dari serangan tidur tiba-tiba (parasomnia) yang akan menyebabkan anda tidur di mana saja dalam keadaan apa saja, baik ketika tidur, atau menyetir mobil atau ketika menaiki tangga.

    Pujilah Allah atas keselamatan anda dari sindrom kaki resah (Restless Leg Syndrome disingkat RLS) yang mengakibatkan dua kaki anda mengejang saat tidur.

    Pujilah Allah atas nikmat anda tidak mengompol saat tidur, yang terkadang juga menimpa sebagian orang dewasa.

    Pujilah Allah atas terhindarnya anda dari kekakuan persendian saat tidur sehingga tidak bisa digerakkan dan susah untuk masa yang berbeda-beda.

    Pujilah Allah, atas teraturnya suara dengkuran anda, sehingga suara dengkuran anda tidak mengagetkan orang lain yang tidur di sebelah anda atau di kamar lain.

    Pujilah Allah atas segenap nikmat Nya yang tidak akan habis, atas segala karuniaNya yang tak terhitung, yang senantiasa menjaga anda waktu tidur, saat duduk, ketika bangun, dan menjaga anda dalam setiap keadaan.

    Ditulis oleh : Ummu Mariah Iman Zuhair

     
    • floo 1:13 am on 20 April 2010 Permalink | Balas

      mampir ikut baca2 yaaaaa… 😀

      • deepblue 2:53 am on 7 Mei 2010 Permalink | Balas

        silahkeen mba’…mudah2an ada manfaatnya ^_^

    • zulhaq 9:47 am on 16 Mei 2010 Permalink | Balas

      mampir baca baca juga yah. *ngiktuin mbak floo* 😀

      • deep 1:28 am on 11 Juli 2010 Permalink | Balas

        wah…maapken mas saya baru sempet liat kesini lagi 😀

        mudah2an blog yang nda keisi ini ada manpaatnya 😀

    • miee 1:21 am on 11 Juli 2010 Permalink | Balas

      ijin mampir mba,numpang ngubek2 😀

      • deep 1:30 am on 11 Juli 2010 Permalink | Balas

        silahkeun mba’

        saya pikir dah g’ bakal ada yang mampir 😀

        sepertinya saya harus kembali mengurus rumah ini 🙂

c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal