Updates from April, 2013 Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • d3lue 12:50 am on 17 April 2013 Permalink | Balas
    Tags: Ali Bin Abi Thalib, , Pejuang   

    Jalan Cinta Ali dan Fathimah 

    ”Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan

     

    Ada rahasia terdalam di hati sayyidina ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.
    (More …)

     
  • d3lue 1:16 am on 12 April 2013 Permalink | Balas
    Tags: , , umar ibn al khattab   

    Sebening Nurani 

    Bagaimana rasanya menjadi orang yang paling bisa mengerti sahabat tercinta? Tentu indah. Kita menjadi yang pertama-tama menangkap kilasan cahaya gembiranya, lalu menjadikan hati kita lensa konkaf untuk menebarkannya. Atau kita juga segera menangkap tebaran masalah yang menggayuti benaknya.

    Abu Bakr adalah orang dengan nurani yang begitu jernih, begitu suci. Dia yang paling berduka, menangis dan histeris ketika Sang Nabi memberi isyarat tentang dekatnya saat berpisah. Namun, disaat kekasih yang dicintainya itu benar-benar pergi, Abu Bakr menjadi orang yang paling waras, paling tenang dan paling menentramkan. (More …)

     
  • d3lue 6:14 pm on 4 April 2013 Permalink | Balas
    Tags: , ,   

    About They….. 

    Jika ditanyakan hal yang sulit saya terima, maka dengan cepat akan saya jawab ‘kehilangan’. Bukan dalam bentuk kehilangan barang ataupun uang -yah walaupun sedikit membatin juga sih-, saya lebih sulit ketika harus menerima kehilangan sosok individu tertentu. Hingga kini saya masih tertatih-tatih menata hati dan sikap ketika akhirnya menyadari akan ada yang hilang, dan tadi malam tiba-tiba rasa takut itu muncul kembali setelah beberapa hari lalu berhasil saya tepiskan.

    Ada seorang teman yang pernah membuat status di muka buku “Tidak akan pernah merasa kehilangan orang yang tidak pernah merasa memiliki” status yang tiba-tiba serasa menyentil sisi lemah saya. Materi mengenai betapa kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa dan akan kembali tidak membawa apa-apa insyaAllah saya pahami, tapi mungkin penerapan untuk senantiasa lapang menerima kehilangan yang belum saya miliki.
    (More …)

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal